SPPG Polri Terapkan Sanitasi dan Rapid Test Ketat untuk Program MBG
- account_circle Rahmad
- calendar_month Jum, 3 Okt 2025

SPPG Polri Terapkan Sanitasi dan Rapid Test Ketat untuk Program MBG (Foto: Ist)
JAKARTA, jplusmedia.com – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri menerapkan standar sanitasi super ketat dan rapid test untuk memastikan keamanan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Penerapan protokol kesehatan yang ketat ini mencakup proses pencucian berlapis peralatan masak hingga pengujian makanan sebelum didistribusikan ke sekolah-sekolah.
Kepala SPPG Polri Pejaten, M Iqbal Salim, menjelaskan proses sanitasi yang dilakukan secara menyeluruh.
“Sink pertama menggunakan air panas dan sabun untuk melunturkan sisa lemak, kemudian dibersihkan di sink kedua untuk menghilangkan noda sabun, dan terakhir dibilas dengan air mengalir tanpa sabun,” ujar Iqbal di Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025).
Setelah proses pencucian, peralatan dimasukkan ke dalam oven pengering yang berfungsi membunuh bakteri.
Anggota Bidang Pengawasan Gizi dan Makanan Gugus Tugas MBG Mabes Polri, drg. Tetty Seppriyanti, menekankan pentingnya pencegahan kontaminasi bakteri.
“Kami menemukan E. coli di sumur Pejaten, sehingga untuk masak kami gunakan air galon, sedangkan air sumur hanya untuk cuci dengan saringan yang diganti setiap hari,” jelas Tetty.
Langkah ini diambil untuk mencegah keracunan makanan pada siswa.
SPPG Polri telah mengantongi berbagai sertifikasi internasional dan lokal, termasuk ISO 2018, HACCP, GMP, BRC, serta sertifikat laik higiene sanitasi dan sertifikat halal. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, memuji standar yang diterapkan Polri.
“Seluruh bangunan yang dibangun Polri standarnya bagus, dan mereka melakukan rapid test sebelum makanan diedarkan,” kata Dadan di Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10).
Sejak beroperasi pada Maret 2025, SPPG Polri Pejaten menyalurkan sekitar 3.400 porsi makanan setiap hari ke 10 sekolah. Penerapan rapid test dan standar sanitasi ketat ini diharapkan dapat mencegah terjadinya kasus keracunan dan menjadi contoh bagi dapur MBG lainnya di Indonesia.
- Penulis: Rahmad
- Editor: Bambang