Tim Kelompok Riset (KeRis) FAPERTA UNEJ Dorong Pemberdayaan Kelompok Pembibitan Hortikultura Desa Sabrang dalam Program Pengembangan Desa Binaan
- account_circle Masitha
- calendar_month Kam, 17 Jul 2025
- visibility 91

Tim Kelompok Riset (KeRis) FAPERTA UNEJ Dorong Pemberdayaan Kelompok Pembibitan Hortikultura Desa Sabrang dalam Program Pengembangan Desa Binaan
JEMBER, jplusmedia.com – Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember (FAPERTA UNEJ) melalui Kelompok Riset (KeRis) CREAM (Centre of Research on Entrepreneurship and Agribusiness Management) menggelar Program Pengembangan Desa Binaan (Probangdebi) di Desa Sabrang, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember (12/07/2025).
Program ini bertujuan untuk memberikan pendampingan pembuatan pupuk organik cair sebagai biofertilizer sekaligus agen pengendali hayati dan pendampingan manajemen pengelolaan usaha tani. Dengan pendanaan dari Hibah Pengabdian Desa Binaan Keris-DiMas, diharapkan program ini mampu menjadi solusi untuk peningkatan ekonomi lokal desa dan peningkatan kualitas lingkungan melalui Pengembangan Sistem Pertanian Terpadu Mendukung Kemandirian Desa Sabrang dengan mendampingi pengelolaan usaha tani pembibitan hortikultura, pupuk organik berbahan lokal yang mengandung hara tinggi dan sebagai solusi peningkatan produktifitas serta pendampingan manajemen kelembagaan.
Tim Kelompok Riset (KeRis) CREAM yang terdiri dari para dosen Program Studi Agribisnis, yaitu Dr. Ir. Evita Soliha Hani, MP., Julian Adam Ridjal, SP., MP., Ir. Indah Ibanah, SP., M.Si., Ir. Ratih Apri Utami, SP., M.Si., dan Meidiana Purnamasari, S.P., M.P., M.BA., Ph.D., bersama beberapa mahasiswa, berkolaborasi dengan Kelompok Tani “Pancer Tani” di Desa Sabrang. Program ini telah dilaksanakan sejak 11 Mei 2025, dan bertujuan untuk mengatasi berbagai kendala dalam pengelolaan usaha tani pembibitan dimana hasil dari persemaian masih seringkali tidak sesuai harapan mulai dari bibit yang tidak seragam hasilnya, banyak dipenuhi oleh hama dan penyakit serta kekurangan unsur hara. Selain itu juga petani pembibitan banyak memasok kepada petani hortikultura secara terpisah belum melalui unit atau usaha bersama , sehingga masih banyak petani lain yang kekurangan bibit untuk bercocok tanam.
Julian Adam Ridjal, Ketua Program Pengabdian menjelaskan, Program Pengembangan Desa Binaan (Probangdebi) di Desa Sabrang mengadopsi model Participatory Rural Appraisal (PRA), yang berfokus pada partisipasi aktif masyarakat mulai dari tahap perencanaan hingga evaluasi program. Pendekatan persuasif dan edukatif diterapkan melalui sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan. “Pelatihan manajemen usahatani pembibitan hortikultura merupakan bagian dari strategi peningkatan kapasitas petani dan pelaku usaha pertanian dalam mengelola kegiatan pembibitan hortikultura secara lebih produktif, efisien, dan berorientasi pasar. Pembibitan merupakan tahap awal yang sangat krusial dalam keberhasilan usaha hortikultura, baik dalam skala kecil maupun besar. Ketersediaan benih dan bibit bermutu tinggi merupakan fondasi utama untuk mencapai hasil produksi yang optimal dan berkelanjutan.” ujarnya.






- Penulis: Masitha
- Editor: Bambang