UNEJ dan Balai Bahasa Jatim Sinergi Atasi Kekurangan Ahli Bahasa Madura
- account_circle Aziz
- calendar_month Rab, 20 Agu 2025
- visibility 167

UNEJ dan Balai Bahasa Jatim Sinergi Atasi Kekurangan Ahli Bahasa Madura (Foto: Humas UNEJ)
Ia menambahkan, potensi ini bisa menjadi modal besar untuk kerja sama dalam revitalisasi dan perlindungan bahasa daerah.
Selain ahli bahasa Madura, Balai Bahasa Jatim juga membutuhkan dukungan pakar Osing dan Jawa untuk penyusunan Kamus Bahasa Daerah dan ensiklopedia sastra yang tengah dikembangkan. Tak hanya itu, kerja sama ini juga mencakup program Uji Kemahiran Bahasa Indonesia (UKBI) serta Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), yang dinilai sebagai peluang besar bagi alumni FKIP dan FIB Unej untuk menjadi pengajar di tingkat global.
Wakil Rektor IV UNEJ, Prof. Bambang Kuswandi, menekankan pentingnya implementasi nyata dari kerja sama ini. “Kerja sama harus berdampak positif, tidak berhenti hanya pada MoU. Harus ada Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan Implementation of Agreement (IA), agar tidak menjadi ‘sleeping MoU’ tanpa tindak lanjut,” tegasnya.
Secara keseluruhan, audiensi ini membuka jalan kolaborasi yang lebih luas antara Unej dan Balai Bahasa Jatim. Fokusnya bukan hanya mengatasi kelangkaan ahli bahasa Madura, tetapi juga memperkuat literasi, perlindungan, permartabatan, serta internasionalisasi bahasa Indonesia. Dengan sinergi ini, keduanya optimis dapat memperkuat keberlangsungan bahasa dan sastra di Jawa Timur.
- Penulis: Aziz
- Editor: Bambang