Tim Kelompok Riset (KeRis) FAPERTA UNEJ Dorong Pemberdayaan Kelompok Pembibitan Hortikultura Desa Sabrang dalam Program Pengembangan Desa Binaan
- account_circle Masitha
- calendar_month Kam, 17 Jul 2025
- visibility 96

Tim Kelompok Riset (KeRis) FAPERTA UNEJ Dorong Pemberdayaan Kelompok Pembibitan Hortikultura Desa Sabrang dalam Program Pengembangan Desa Binaan
Dr. Evita Soliha Hani, Ketua Tim Kelompok Riset CREAM, juga menegaskan, “pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta mengenai aspek teknis, manajerial, dan ekonomi dari kegiatan pembibitan hortikultura. Materi pelatihan meliputi teknik pemilihan benih unggul, persiapan media tanam, pengendalian hama penyakit di persemaian, teknik persemaian yang benar, hingga perencanaan dan analisis usaha pembibitan.,” ungkapnya. Pendekatan yang melibatkan masyarakat ini diharapkan dapat membantu petani memahami pentingnya inovasi dalam usaha tani, serta mempersiapkan mereka untuk mengelola sumber daya lokal secara lebih efektif.
Ia lalu menambahkan, dengan Program Probangdebi ini, merupakan komitmen lembaganya untuk memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan pertanian berkelanjutan di Indonesia. Pendanaan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UNEJ juga mencerminkan dukungan penuh terhadap riset-riset terapan yang berorientasi pada pemecahan masalah riil di masyarakat. “Kami berharap kegiatan Probangdebi ini dapat menjadi model bagi desa-desa lainnya, tidak hanya di wilayah Jember, tetapi juga di berbagai daerah di Indonesia. Dengan mendukung peningkatan kapasitas petani dan memberikan solusi praktis, kami ingin membantu memperkuat ketahanan ekonomi dan lingkungan di pedesaan.”imbuhnya.
Sementara itu, Ari Wibowo, Ketua Kelompok Tani Pancer Tani, menyatakan bahwa pentingnya sistem pertanian terpadu menggunakan kombinasi biofertilizer dan agen pengendali hayati. “sosialisasi dan pelatihan Sistem Pertanian Terpadu Menggunakan Kombinasi Biofertilizer dan Agen Pengendali Hayati” dilaksanakan sebagai bagian dari upaya penguatan kapasitas petani dalam menerapkan sistem pertanian yang berkelanjutan, efisien, dan ramah lingkungan. Sistem pertanian terpadu menjadi salah satu pendekatan yang dapat menjawab tantangan dalam sektor pertanian, seperti degradasi lahan, ketergantungan pada input kimia sintetis, serta meningkatnya biaya produksi.” tuturnya.






- Penulis: Masitha
- Editor: Bambang