Talk Show Faperta UNEJ, Membuka Arah Pertanian Berkelanjutan dan Sejahtera
- account_circle Masitha
- calendar_month Sen, 1 Sep 2025

Talk Show Faperta UNEJ, Membuka Arah Pertanian Berkelanjutan dan Sejahtera (Foto: Ist)
JEMBER, jplusmedia.com – Fakultas Pertanian Universitas Jember (Faperta UNEJ) kembali menegaskan komitmennya terhadap pembangunan pertanian nasional melalui talk show bertajuk “Membangun Masa Depan Pertanian Berkelanjutan dan Sejahtera”, yang digelar di Auditorium Faperta, Sabtu pagi (30/8).
Acara dibuka oleh Dr. Fendi Setyawan, S.H., M.H., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNEJ, yang menekankan peran penting generasi muda dalam menyelaraskan teknologi modern dengan kearifan lokal.
“Generasi muda harus mampu memadukan teknologi dengan kearifan lokal agar pertanian Indonesia tetap menjadi penopang utama ketahanan pangan,” ujarnya.
Sinergi Memecah Hambatan Ketahanan Pangan
Dr. Fendi juga menyoroti tantangan serius seperti alih fungsi dan fragmentasi lahan, di mana mayoritas petani adalah petani gurem yang memiliki lahan di bawah 1,4 hektare. Ia mengkritik kebijakan resi gudang yang belum berjalan efektif dan ketidakefisienan distribusi yang merugikan petani.
“Ketahanan pangan akan menjadi omong kosong tanpa memastikan ketersediaan lahan dan inovasi teknologi, terutama di sektor pembenihan,”ungkapnya.
Ia mendorong kolaborasi antara industri dan petani serta menjadikan talk show sebagai wadah memperkuat sinergi antara kampus, alumni, dan dunia usaha.
Peran Penting Fakultas dan Mahasiswa
Prof. M. Rondhi, S.P., M.P., Ph.D., Dekan Faperta UNEJ, dalam pemaparannya menyebutkan Indonesia memiliki sekitar 82 juta hektare lahan potensial, tapi hanya 45% yang sudah teririgasi. Ia mengajak generasi muda untuk terlibat dalam agrikultur modern dan riset pertanian presisi, agar Indonesia tidak sekadar swasembada, tetapi juga mampu bersaing di pasar global.
Muhammad Habib, Ketua Mahareksi sekaligus alumni Faperta, menyampaikan bahwa lulusan pertanian harus berani menjadi pelaku usaha.
“Pertanian adalah sektor dengan peluang bisnis yang sangat besar… yang diperlukan adalah keberanian, inovasi, serta kemampuan membangun jaringan,” tegasnya. Ia juga menyoroti adanya peningkatan jumlah petani milenial dan pentingnya kolaborasi antara kampus dan industri.
Perspektif LSM dan Mahasiswa
Setya Pribadi, Ketua Umum Bahtera Mitra Mahardika, memperkenalkan program “BMM Goes to Campus” untuk edukasi kelapa sawit berkelanjutan, sekaligus menekankan pentingnya tata kelola dan transparansi dalam sektor tersebut.
Sementara, mahasiswa Agroteknologi Irma Kusuma merasa terinspirasi dan optimis.
“Peluang di dunia pertanian sangat luas seperti pertanian presisi, agrikultur 4.0, drone sudah membuat pertanian bukan lagi pekerjaan ‘kotor’,” ujarnya penuh semangat.
- Penulis: Masitha
- Editor: Bambang