Peringati Hari Kemerdekaan, Penjahit Bendera Dadakan di Jember Kebanjiran Pesanan
- account_circle Endang
- calendar_month 8 jam yang lalu
- visibility 4

Peringati Hari Kemerdekaan, Penjahit Bendera Dadakan di Jember Kebanjiran Pesanan (Foto: Ist)
JEMBER, jplusmedia.com – Memasuki bulan kemerdekaan, geliat usaha jahit bendera merah putih ikut meramaikan suasana nasionalisme. Salah satunya dirasakan oleh Jamaiyah, seorang warga Desa Sidomekar, Kecamatan Semboro, Jember, yang menjadi penjahit bendera dadakan dan kini kebanjiran pesanan dari warga sekitar maupun luar desa.
Setiap hari, Jamaiyah menjahit puluhan bendera dan umbul-umbul langsung di lokasi pemasangan, membuat warga tak perlu repot datang ke rumahnya. Layanan jemput bola ini ternyata sangat diminati, terutama oleh lembaga dan warga yang ingin pemasangan bendera dilakukan cepat dan praktis.
“Saya lebih sering menjahit langsung di tempat, biar pemesan juga bisa bantu pegang kainnya supaya rapi. Kalau bendera biasa tarifnya lima puluh ribu rupiah, tapi kalau umbul-umbul harganya bisa lebih tergantung panjangnya,” ujar Jamaiyah, sambil terus menyetrika kain merah putih yang baru selesai dijahit.
Tak hanya warga sekitar, banyak pelanggan dari desa lain juga memesan jasanya. Bahkan, beberapa di antaranya sengaja datang membawa bahan sendiri agar bisa langsung dijahit di tempat yang diinginkan.
Kondisi ini menjadi berkah tersendiri bagi Jamaiyah, yang hanya membuka jasa jahit bendera setiap menjelang 17 Agustus. Ia mengaku senang karena bisa berkontribusi menyemarakkan bulan kemerdekaan sekaligus menambah penghasilan rumah tangga.
“Senang sekali bisa bantu orang pasang bendera di rumah atau instansi mereka. Sekalian ikut merayakan Hari Kemerdekaan dengan cara saya sendiri,” tambahnya.
Fenomena penjahit dadakan seperti Jamaiyah menjadi cerminan semangat gotong royong dan nasionalisme warga dalam menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Mereka bukan hanya menyediakan jasa, tetapi juga ikut menjaga semarak kemerdekaan tetap hidup hingga ke pelosok desa.
- Penulis: Endang
- Editor: Bambang