Moda Andalan Saat Gumitir Ditutup, Volume Penumpang Kereta Api Meningkat Signifikan
- account_circle Masitha
- calendar_month Sel, 29 Jul 2025
- visibility 27

Moda Andalan Saat Gumitir Ditutup, Volume Penumpang Kereta Api Meningkat Signifikan (Foto: Ist)
JEMBER, jplusmedia.com – Penutupan akses jalan nasional di ruas Gumitir sejak Rabu, 24 Juli 2025 berdampak langsung terhadap pola mobilitas masyarakat Jember–Banyuwangi. Berdasarkan data sementara yang dihimpun PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember, terdapat peningkatan signifikan volume penumpang kereta api selama lima hari terakhir. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat mulai beralih ke moda transportasi kereta api sebagai alternatif utama yang lebih aman, nyaman, dan bebas hambatan di tengah terbatasnya akses jalur darat.
Berdasarkan data sementara per 28 Juli 2025, total volume penumpang yang naik menggunakan layanan kereta api di wilayah Daop 9 Jember pada periode 24–28 Juli 2025 mencapai 55.476 penumpang, atau meningkat sebesar 16 persen dibandingkan periode yang sama pekan sebelumnya (17–21 Juli 2025).
Salah satu layanan yang mencatat lonjakan tertinggi adalah KA Pandanwangi relasi Jember–Ketapang PP. Dalam periode yang sama, jumlah penumpang KA Pandanwangi tercatat sebanyak 16.579 penumpang, meningkat 15 persen dibandingkan periode sebelumnya yang mencatat 15.314 penumpang. Lonjakan terjadi di hampir seluruh stasiun pemberhentian, sebagai respon langsung dari keterbatasan akses jalan nasional.
“Penutupan total akses kendaraan roda empat dan lebih di Gumitir menyebabkan masyarakat mencari moda alternatif. Kereta api hadir sebagai solusi transportasi yang andal dan aman, dan kami bersyukur dapat menjadi pilihan utama masyarakat,” ujar Cahyo Widiantoro, Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember.
Terkait potensi penambahan stasiun pemberhentian KA Pandanwangi sebagai bentuk perluasan layanan, Cahyo menambahkan bahwa sampai saat ini pihaknya masih menunggu izin resmi dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.
“Antusiasme masyarakat sangat tinggi, termasuk dari wilayah yang tidak memiliki akses transportasi lain. Namun untuk penambahan stasiun pemberhentian, kami masih menunggu izin dari DJKA agar dapat dilakukan secara sah dan sesuai regulasi,” jelasnya.
Sebagai langkah antisipatif terhadap lonjakan penumpang, KAI Daop 9 Jember telah mengoptimalkan kapasitas angkut KA Pandanwangi hingga batas toleransi maksimal 120% dari kapasitas tempat duduk reguler sebanyak 636 seat. Selain itu, penguatan layanan di stasiun juga dilakukan, mulai dari penambahan petugas pelayanan, pengaturan antrean, hingga koordinasi dengan pihak eksternal seperti Dinas Perhubungan dan aparat setempat.
KAI juga mengajak masyarakat untuk merencanakan perjalanan lebih awal dan melakukan pemesanan tiket melalui aplikasi Access by KAI, website resmi kai.id, serta mitra resmi lainnya. Penumpang juga diminta hadir lebih awal di stasiun guna menghindari antrean panjang yang mungkin terjadi pada jam-jam padat.
Selain efisien dari sisi waktu dan biaya, kereta api juga menjadi moda transportasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan beralih ke kereta api, masyarakat turut berkontribusi terhadap pengurangan emisi dan kemacetan lalu lintas darat.
“Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan layanan terbaik bagi masyarakat, terutama di saat-saat krusial seperti penutupan Gumitir ini. KAI siap mendukung mobilitas masyarakat dengan aman, nyaman, dan tetap mengutamakan keselamatan,” pungkas Cahyo.
- Penulis: Masitha
- Editor: Bambang