Menag Sebut Pesantren Jadikan Indonesia Kiblat Islam
- account_circle Endang
- calendar_month Sab, 27 Sep 2025

Menag Sebut Pesantren Jadikan Indonesia Kiblat Islam (Foto: Ist)
JOMBANG, jplusmedia.com – Menteri Agama Republik Indonesia Nasaruddin Umar membuka rangkaian Ithlaq Hari Santri 2025 di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (22/9/2025). Dalam sambutannya, ia menegaskan pesantren memiliki peran strategis menjadikan Indonesia sebagai salah satu kiblat peradaban Islam dunia.
“Hari Santri bukan hanya seremoni, tetapi momentum untuk mengingatkan kita semua akan kontribusi besar kaum santri terhadap bangsa ini. Dari pesantren lahir kader bangsa yang cerdas, berakhlak, dan siap menyongsong masa depan Indonesia,” ujar Nasaruddin.
Menag menekankan, santri masa kini bukan hanya penjaga tradisi, melainkan agen perubahan yang adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan ekonomi. Ia berharap santri mampu memperkuat moderasi beragama, mempererat persatuan, dan menghadirkan wajah Islam rahmatan lil ‘alamin di kancah global.
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Amien Suyitno menegaskan tema besar Hari Santri 2025, “Mengawal Indonesia Menuju Peradaban Dunia”, mencerminkan semangat perjuangan santri sejak Resolusi Jihad 10 November 1945.
“Kemerdekaan Indonesia tidak bisa dilepaskan dari perjuangan santri. Pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan, tetapi juga pusat peradaban yang membentuk wajah Islam Indonesia yang damai dan inklusif,” tegas Amien.
Ia menambahkan, pesantren mengusung nilai inklusivisme yang relevan lintas zaman. “Santri adalah simbol keterbukaan. Mereka mampu berdampingan dengan budaya apa pun sambil menjaga akar tradisinya,” ujarnya.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Hari Santri 2025 juga menghadirkan program sosial seperti layanan cek kesehatan gratis di berbagai pesantren Jawa Timur.
Acara Ithlaq Hari Santri 2025 di Jombang menjadi refleksi historis peran santri sekaligus proyeksi masa depan Indonesia. Dengan dukungan pesantren, pemerintah berharap Indonesia semakin kokoh sebagai bangsa religius, toleran, dan berdaya saing global.
- Penulis: Endang
- Editor: Bambang