Jagung Jadi Mie, Tahu Jadi Es Krim: Inovasi Mahasiswa FKIP UNEJ untuk Pemberdayaan Warga
- account_circle Masitha
- calendar_month Sen, 1 Sep 2025

Jagung Jadi Mie, Tahu Jadi Es Krim: Inovasi Mahasiswa FKIP UNEJ untuk Pemberdayaan Warga (Foto: Ist)
BONDOWOSO, jplusmedia.com – Siapa sangka jagung bisa disulap menjadi mie sehat, dan tahu yang biasanya hanya tersaji di meja makan berubah menjadi es krim segar nan bergizi? Inovasi ini lahir dari mahasiswa Pendidikan Universitas Jember (FKIP UNEJ) melalui Program PPK Ormawa Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan IPA ASE.
Melalui Pojok Cerdas Keluarga yang resmi diluncurkan pada 6 Agustus lalu di Desa Kalianyar, Kecamatan Tamanan, Kabupaten Bondowoso, mahasiswa berupaya mengoptimalkan potensi pangan lokal agar tidak sekadar menjadi konsumsi rumah tangga, tetapi juga memiliki nilai tambah ekonomi.
Pelatihan Mie Jagung Sehat
Pelatihan pertama mengenalkan cara membuat mie jagung. Jagung rebus dihaluskan lalu dicampur dengan tepung, telur, dan garam hingga kalis. Dengan alat pencetak sederhana, adonan tersebut menjadi mie berwarna kuning alami yang kaya serat dan menyehatkan.
Ketua tim PPK Ormawa, Lailatul Qomariah, menegaskan pentingnya keterampilan ini bagi ibu-ibu desa.
“Kami ingin ibu-ibu di sini tidak hanya pandai mengolah bahan dapur untuk kebutuhan rumah tangga, tetapi juga bisa menjadikannya peluang usaha yang bernilai ekonomi,” jelasnya.
Es Krim Tahu Bikin Warga Terkesima
Selain mie jagung, peserta juga belajar membuat es krim tahu. Bahan dasar tahu putih diolah bersama susu dan gula, kemudian dibekukan hingga menjadi es krim lembut yang kaya protein nabati.
Salah satu peserta, Siti, mengaku terkejut dengan hasil olahan ini.
“Awalnya saya tidak percaya tahu bisa jadi es krim, tapi waktu dicoba ternyata rasanya enak,” ujarnya antusias.
Lebih dari Sekadar Pelatihan
Pojok Cerdas Keluarga bukan hanya menghadirkan kuliner baru, tetapi juga membuka wawasan masyarakat tentang peluang usaha. Program ini dirancang untuk memperkuat ekonomi keluarga, khususnya bagi buruh migran yang banyak bermukim di Desa Kalianyar.
“Kami berharap keterampilan ini tidak hanya menjadi bekal ekonomi, tetapi juga bisa menghidupkan kembali semangat keluarga agar lebih mandiri dan harmonis,” tambah Lailatul.
Inovasi sederhana yang mengubah jagung menjadi mie dan tahu menjadi es krim menjadi bukti bahwa potensi lokal, bila dikelola dengan kreativitas, mampu melahirkan sumber ekonomi berkelanjutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan keluarga.
- Penulis: Masitha
- Editor: Bambang