Inovasi Bonggol Jagung Bantu Mantan Penebang Hutan
- account_circle Bilqis
- calendar_month Rab, 17 Sep 2025

Inovasi Bonggol Jagung Bantu Mantan Penebang Hutan (Foto: Ist)
JEMBER, jplusmedia.com – Upaya pelestarian hutan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) terus dilakukan dengan pendekatan yang lebih humanis. Salah satunya melalui program alih profesi mantan pelaku illegal logging di Desa Sanenrejo, Jember, yang kini beralih menjadi petani jamur tiram.
Anton, mantan pelaku illegal logging, mengaku lega setelah meninggalkan pekerjaannya yang berisiko tinggi sejak 2021.
“Saya ingin mencari nafkah dengan tenang dan jauh dari was-was,” ungkapnya.
Ia bersama rekan-rekannya kini tergabung dalam Kelompok Masyarakat (Pokmas) Pelita Berkarya Mandiri yang difasilitasi TNMB.
Meski begitu, usaha jamur tiram bukan tanpa tantangan. Modal baglog berbahan serbuk kayu membutuhkan biaya hingga Rp5 juta per siklus, sementara keuntungan hanya berkisar Rp900 ribu per bulan.
“Nilai ini tentu jauh dari harapan, sehingga rawan membuat mantan pelaku kembali ke hutan,” kata Ihsannudin, peneliti konservasi Unej.
Menjawab persoalan ini, tim dosen Universitas Jember menghadirkan inovasi media baglog berbahan bonggol jagung. Menurut Lenny Luthfiyah, Desa Sanenrejo menghasilkan 566,4 ton jagung per tahun, sehingga tersedia sekitar 3,7 juta limbah bonggol.
“Dengan sentuhan teknologi, bonggol jagung bisa jadi pengganti serbuk kayu dan didapat gratis,” jelasnya.
Anton membenarkan efisiensi itu saat mencoba inovasi tersebut.
“Enak kalau gini, lebih irit untuk biaya baglog,” katanya gembira. Secara ilmiah, penggunaan bonggol jagung terbukti mampu memicu pertumbuhan miselium jamur tiram lebih cepat dibanding serbuk kayu.
Kepala Balai TNMB, RM. Wiewid Widodo, menilai inovasi ini strategis dalam menekan perambahan hutan.
“Penggunaan bonggol jagung tidak hanya meningkatkan pendapatan warga, tapi juga mengurangi tekanan pada hutan TNMB,” tegasnya.
Upaya ini diharapkan menjadi solusi berkelanjutan yang menciptakan harmoni ekologi dan ekonomi bagi masyarakat sekitar hutan.
- Penulis: Bilqis
- Editor: Bambang