ICOGEF 2025 Angkat Perspektif Feminis untuk Kemanusiaan dan Peradaban
- account_circle Masitha
- calendar_month Ming, 28 Sep 2025

Keynote Speaker, Dra. Hj. Arifatul Choiri Fauzi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Foto: Ist)
Salah satu pembicara internasional, Dr. Abdhesh Kumar Gangwar dari India, menyoroti masalah gizi global. Ia menyebut ada 150,8 juta anak balita mengalami stunting, dengan 46,6 juta di antaranya berada di India. Sementara itu, Dr. Robyn Alders dari Australian National University menambahkan bahwa Indonesia masih menghadapi angka kematian ibu tertinggi di Asia Tenggara.
Dari perspektif lingkungan, Dr. Asyirah Abdul Rahim (Universiti Sains Malaysia) menekankan pentingnya peran perempuan dalam menjaga keanekaragaman hayati dan pengelolaan sumber daya air. Namun, ia menilai keterwakilan perempuan dalam kebijakan masih sangat rendah.
Sementara itu, Prof. Saskia Eleonora Wieringa dari Amsterdam University menutup sesi dengan refleksi historis peran perempuan Indonesia.
“Sejak era Kartini hingga kini, kebijakan negara justru sering mendomestifikasi perempuan melalui organisasi berbasis profesi suami. Padahal Pancasila sejatinya mengandung spirit kesetaraan, keadilan sosial, dan penghormatan HAM yang sejalan dengan feminisme,” tegasnya.
ICOGEF 2025 di Universitas Jember ini diharapkan tidak hanya memperluas wacana akademik, tetapi juga menjadi penggerak kolaborasi global untuk mewujudkan masyarakat inklusif, adil, dan berperikemanusiaan.
- Penulis: Masitha
- Editor: Bambang