Karyawan Gudang Rose Brand di Jember Ditemukan Tewas
- account_circle Endang
- calendar_month Jum, 22 Agu 2025
- visibility 252

Polisi Selidiki Penyebab Kematian (Foto: Ist)
JEMBER, jplusmedia.com – Seorang karyawan gudang tepung beras Rose Brand bernama Febrian Arisandi (23) ditemukan tewas di kamar asramanya di Kelurahan Wirolegi, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jumat (22/8/2025). Saat ditemukan, korban dalam kondisi leher terjerat tali rafia dan tampak membiru, sehingga keluarga menduga kematiannya tidak wajar.
Rekan korban, Noval, mengatakan dirinya curiga karena kamar Febrian masih tertutup ketika jam kerja gudang sudah akan dimulai. Ia kemudian memberanikan diri melihat dari jendela kamar dan mendapati korban sudah tidak bernyawa.
“Ketika saya intip dari jendela, terlihat ada tali rafia di lehernya. Saya langsung melapor ke manajemen,” ungkap Noval.
Penemuan itu kemudian diteruskan ke pihak kepolisian yang segera datang untuk melakukan olah TKP. Jenazah korban selanjutnya dibawa ke kamar jenazah RSD dr. Soebandi Jember untuk dilakukan otopsi.
Keluarga korban tak kuasa menahan tangis saat mendatangi lokasi asrama. Kakak korban, Bambang, yang juga bekerja di gudang Rose Brand, menyebut kematian adiknya penuh kejanggalan dan meminta polisi mengusut tuntas kasus ini.
“Kalau bunuh diri mestinya menggantung. Tapi adik saya ditemukan duduk bersandar di tembok dengan lilitan tali rafia di lehernya. Dia juga sempat cerita ada dugaan kasus korupsi di tempat kerjanya,” kata Bambang.
Kasat Reskrim Polres Jember, AKP Angga Riatma, memastikan polisi masih melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi terkait kematian Febrian.
“Kami belum bisa memastikan apakah korban meninggal karena bunuh diri atau ada dugaan tindak pidana. Saat ini kami masih menunggu hasil otopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya,” jelasnya.
Hingga kini, misteri kematian karyawan gudang tepung Rose Brand tersebut masih dalam proses penyelidikan. Polisi berkomitmen mengungkap motif di balik peristiwa yang mengejutkan keluarga dan rekan kerja korban itu.
- Penulis: Endang
- Editor: Bambang