Viral! Ribuan Warga Nekat Lewati Jalur Berlumpur Jember–Banyuwangi Meski Sangat Berbahaya
- account_circle Masitha
- calendar_month Kam, 31 Jul 2025
- visibility 9

Ribuan Warga Nekat Lewati Jalur Berlumpur Jember–Banyuwangi Meski Sangat Berbahaya (Foto: Ist)
JEMBER, jplusmedia.com – Jagat media sosial dihebohkan dengan video viral yang memperlihatkan ribuan warga harus berjibaku menembus jalur alternatif berlumpur di kawasan Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Jember. Jalan tanah yang sempit, curam, dan licin itu kini menjadi akses favorit warga menuju Banyuwangi dari Jember, meski berisiko tinggi.
Jalur ini mendadak ramai digunakan sebagai akses tercepat pengganti jalur nasional via Gunung Gumitir yang kini sedang dalam proses perbaikan. Setiap hari, pengendara—baik roda dua maupun empat—memilih melewati jalur ekstrem ini, meski harus jatuh bangun melawan kondisi jalan berlumpur sepanjang beberapa kilometer.
“Banyak yang terjebak lumpur, bahkan ada yang tidak kuat menanjak. Tapi tetap dipaksakan karena ini jalur tercepat,” kata salah satu warga yang videonya beredar di media sosial.
Pemandangan dramatis terlihat dalam video berdurasi pendek yang merekam pengendara tergelincir dan motornya amblas di lumpur. Di beberapa titik, bahaya semakin besar karena sisi jalan langsung berbatasan dengan jurang tanpa pembatas pengaman.
Menanggapi fenomena ini, PJ Kepala Dinas Perhubungan Jember, Gatot Triyono, mengimbau masyarakat tidak menggunakan jalur tersebut, kecuali benar-benar warga lokal yang terbiasa melintas di area itu.
“Kami sudah sampaikan kepada masyarakat untuk tidak melewati jalur Sidomulyo–Silo–Banyuwangi karena sangat membahayakan, apalagi saat kondisi hujan. Jalur itu bukan jalur resmi dan minim fasilitas keselamatan,” tegas Gatot Triyono, Rabu (30/7).
Ia menyebutkan bahwa penggunaan jalur alternatif secara massal ini mulai terjadi sejak penutupan sementara jalur nasional Gunung Gumitir karena proyek perbaikan dan penguatan struktur jalan.
Namun, Gatot menyayangkan masih banyak warga yang justru mencari jalur tercepat meskipun membahayakan nyawa. “Kami terus berkoordinasi dengan kepolisian dan pemerintah setempat agar ada pembatasan, serta alternatif rute yang lebih aman bagi masyarakat,” tambahnya.
Pemkab Jember pun mengingatkan kembali masyarakat untuk tetap mengutamakan keselamatan dan tidak mengambil risiko hanya demi menghemat waktu tempuh. Penggunaan jalur ilegal dan ekstrem seperti ini bisa berujung fatal, terutama di musim hujan yang memperparah kondisi jalan.
- Penulis: Masitha
- Editor: Bambang