Dari Keterbatasan Menuju Prestasi, Rena Buktikan Ketekunan dan Cinta Keluarga Bisa Taklukkan Segalanya
- account_circle Masitha
- calendar_month Sel, 29 Jul 2025
- visibility 30

Dari Keterbatasan Menuju Prestasi, Rena Buktikan Ketekunan dan Cinta Keluarga Bisa Taklukkan Segalanya (Foto: Humas UNEJ)
JEMBER, jplusmedia.com – Di balik angka IPK tinggi dan deretan prestasi akademik, Rena, mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Jember, menyimpan kisah perjuangan yang menyentuh. Bukan berasal dari latar belakang keluarga berada, Rena justru tumbuh di tengah keterbatasan ekonomi, namun berhasil membuktikan bahwa tekad, strategi, dan cinta keluarga mampu mengantarkannya menuju puncak prestasi.
Selama kuliah, Rena berhasil mempertahankan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,8 dan menuntaskan studi dalam waktu 3 tahun 6 bulan. Ia tidak hanya lulus lebih cepat dari kebanyakan mahasiswa, tetapi juga meraih berbagai penghargaan, termasuk menjadi finalis lomba esai PENA EMAS 2022 dari Universitas Trunojoyo dan memenangkan kategori Best Essay dalam ajang September Bulan Membaca (SBM) 2022 yang digelar UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
Lebih dari itu, Rena juga menorehkan prestasi dalam bidang riset. Ia memublikasikan tiga artikel ilmiah, salah satunya bahkan terakreditasi Sinta 4. Tak hanya aktif di bidang akademik, Rena juga berkiprah dalam Unit Kegiatan Mahasiswa F2KH Fakultas Hukum, tempat ia mengasah kemampuan kepemimpinan, manajemen waktu, serta riset dan penulisan hukum.
“Saya percaya, kuliah bukan sekadar soal nilai, tapi bagaimana kita bisa membangun karakter, punya peta jalan, dan tahu tujuan ke depan,” kata Rena saat ditemui seusai menyelesaikan tugas akhir.
Di sela kesibukannya, Rena menyusun strategi belajar yang efektif. Ia rutin menyusun target tiap semester, membuat perencanaan kegiatan, dan selalu merangkum ulang materi kuliah sebagai bahan persiapan menghadapi ujian.
“Saya buat daftar target setiap semester agar saya tahu apa yang harus dicapai. Yang penting konsisten dan tidak menunda-nunda,” jelas Rena, yang juga merupakan penerima beasiswa KIP-Kuliah.
Namun di balik pencapaiannya, ada sosok-sosok luar biasa yang setia berdiri di belakangnya: kedua orang tuanya. Ayah Rena, Norma Hadi Wibowo, bekerja sebagai buruh pabrik dengan status outsourcing, sementara ibunya, Siti Salimah, menjadi penopang moral utama yang selalu memberi perhatian dan doa.
“Kami bersyukur dan bangga sekali pada Rena. Meski kondisi keluarga serba terbatas, dia tetap semangat kuliah. Terima kasih, Nak, sudah membuktikan bahwa kerja keras dan doa tidak pernah sia-sia,” ujar sang ibu dengan mata berkaca-kaca.
“Setiap hari kami hanya bisa mendoakan dari jauh. Kami bangga dengan Rena,” tambah sang ayah penuh haru.
Tak hanya membanggakan keluarga, Rena juga menjadi inspirasi bagi banyak orang di sekitarnya. Ia membuktikan bahwa latar belakang bukanlah penghalang untuk meraih cita-cita. Dengan niat kuat, disiplin belajar, dan dukungan orang-orang tercinta, siapa pun bisa menaklukkan keterbatasan.
Kisah Rena bukan sekadar cerita sukses seorang mahasiswa, melainkan cerminan nyata bagaimana ketekunan dan kasih sayang bisa menjadi bahan bakar bagi prestasi gemilang. Rena telah membuktikan bahwa pelabuhan impian bisa digapai oleh siapa pun yang mau berusaha tak peduli seberapa jauh awalnya mereka tertinggal.
- Penulis: Masitha
- Editor: Bambang