Distribusi BBM ke Jember Tersendat, Warga Menginap di SPBU Demi Dapatkan Pertalite
- account_circle Masitha
- calendar_month Sel, 29 Jul 2025
- visibility 15

Distribusi BBM ke Jember Tersendat, Warga Menginap di SPBU Demi Dapatkan Pertalite (Foto: Ist)
JEMBER, jplusmedia.com – Terhambatnya distribusi bahan bakar minyak (BBM) akibat penutupan jalur Gunung Gumitir membuat antrean kendaraan di seluruh SPBU di Kabupaten Jember semakin parah. Ribuan pengendara, baik roda dua maupun roda empat, terpaksa menunggu hingga berjam-jam, bahkan ada yang rela menginap di SPBU demi mendapatkan bahan bakar subsidi jenis Pertalite.
Pantauan di lapangan menunjukkan antrean kendaraan mengular hingga tiga kilometer di SPBU Jalan Brawijaya, Kecamatan Sukorambi. Di lokasi tersebut, pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite dibatasi maksimal Rp40.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp110.000 untuk roda empat. Sementara itu, BBM jenis Solar dan Pertamax dilaporkan kosong.
Suplai BBM dari Depo Pertamina Banyuwangi ke Jember terganggu karena truk tangki tidak bisa melintasi jalur utama Gunung Gumitir yang ditutup sementara. Akibatnya, jalur distribusi harus dialihkan ke rute Pantura Situbondo yang memakan waktu tempuh lebih lama.
Suwito, salah satu pengendara yang antre di SPBU, mengaku harus menunggu selama hampir empat jam hanya untuk mengisi tangki motornya.
“Saya datang dari jam delapan malam, baru dapat giliran jam dua dini hari. Sudah capek, tapi tetap harus antre karena BBM susah,” ujar Suwito.
Kondisi ini diperparah dengan tingginya permintaan dan kekhawatiran warga akan kelangkaan BBM yang menyebabkan antrean tak kunjung surut.
Dikonfirmasi terpisah, Humas Hiswana Migas DPC Besuki, Wahyu Nugroho, membenarkan adanya keterlambatan distribusi BBM ke Jember. Namun ia menegaskan, Pertamina bersama Hiswana Migas telah mengambil langkah cepat untuk menanggulangi situasi tersebut.
“Kami sudah mendatangkan suplai bantuan dari Surabaya untuk mempercepat pemulihan distribusi BBM di wilayah Jember. Masyarakat tidak perlu panik dan tidak perlu antre berlebihan di SPBU,” ujar Wahyu.
Wahyu menargetkan dalam waktu tiga hari ke depan, distribusi BBM akan kembali berjalan normal. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian berlebih (panic buying), karena suplai dipastikan mencukupi.
Pemerintah daerah dan aparat keamanan juga telah dikerahkan untuk membantu pengaturan antrean serta memastikan tidak terjadi penimbunan maupun penyalahgunaan distribusi BBM di tengah kondisi darurat ini.
- Penulis: Masitha
- Editor: Bambang