Antrian BBM Mengular di Jember, Distribusi Tersendat Akibat Penutupan Jalur Gunung Gumitir
- account_circle Masitha
- calendar_month Sel, 29 Jul 2025
- visibility 17

Antrian BBM Mengular di Jember, Distribusi Tersendat Akibat Penutupan Jalur Gunung Gumitir (Foto: Ist)
JEMBER, jplusmedia.com – Warga di berbagai wilayah Jember menghadapi antrean panjang saat hendak membeli bahan bakar minyak (BBM) di hampir seluruh SPBU. Kondisi ini terjadi menyusul tersendatnya distribusi BBM akibat penutupan jalur kendaraan di kawasan Gunung Gumitir, perbatasan Jember–Banyuwangi.
Penumpukan kendaraan juga dilaporkan terjadi di jalur utara Situbondo, yang selama ini menjadi jalur alternatif. Gangguan arus lalu lintas di dua titik strategis ini diduga turut memperparah keterlambatan distribusi BBM ke wilayah Jember dan sekitarnya.
Sebuah video amatir yang beredar menunjukkan antrean panjang kendaraan roda dua dan empat di kawasan SPBU Kecamatan Jenggawah, Jember. Antrean mengular hingga beberapa kilometer. Kondisi serupa juga terlihat di sejumlah SPBU mini di berbagai wilayah kabupaten, yang juga dipadati warga yang khawatir akan kehabisan bahan bakar.
Dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Ketua Hiswana Migas Besuki, Iqbal Firda Fardana, membenarkan keterlambatan distribusi BBM ke wilayah Jember akibat macetnya arus lalu lintas di jalur Pantura Situbondo–Banyuwangi.
“Adanya kemacetan di kawasan jalur Pantura Situbondo arah Banyuwangi dan sebaliknya memang cukup berdampak terhadap distribusi BBM, terutama untuk wilayah-wilayah yang dilayani dari arah timur,” ungkap Iqbal.
Namun demikian, Pertamina disebut telah melakukan langkah antisipatif dengan mengalihkan pasokan dari Surabaya agar distribusi BBM tetap berjalan.
“Pertamina sudah mengedrop dari arah Surabaya, sehingga diharapkan dalam waktu dekat pasokan bisa kembali normal dan masyarakat tidak perlu panik,” tambah Iqbal.
Sementara itu, pantauan di lapangan menunjukkan beberapa SPBU kehabisan stok jenis BBM tertentu seperti Pertalite dan Solar. Petugas SPBU mengaku telah melaporkan kondisi ini dan masih menunggu pengiriman dari depo terdekat.
Situasi ini mendorong sebagian warga memilih membeli BBM dalam jeriken dari SPBU mini meski dengan harga lebih tinggi. Pemerintah daerah bersama aparat kepolisian kini terus memantau perkembangan distribusi dan memastikan antrean tidak menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
- Penulis: Masitha
- Editor: Bambang